Bejat! Pimpinan Ponpes NTB Cabuli 41 Santriwati: Buka Pengajian Seks dan Janjikan Surga

  • Bagikan

"Ada empat asisten, laki-laki semua. Jadi asisten itu yang mengarahkan ke para korban ke dalam ruangan lab untuk disetubuhi," kata Joko.

Sementara itu, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Provinsi NTB, Badaruddin mengatakan, korban pencabulan yang dilakukan oleh tersangka HSN ini sudah tercatat berjumlah 41 santriwati.

Parahnya, para korban rata-rata berusia 15 - 16 tahun yang duduk di kelas 3 MTs/SMP.

Badaruddin menjelaskan, modus yang dilakukan oleh HSN untuk nafsu bejatnya, "wajah bercahaya dan berkah agar masuk surga. Hampir semua proses pencabulan yang dilakukan oleh HSN itu sama. Bahkan, ada korban yang sudah digauli lebih dari tiga kali,” katanya.

Menurut Badar, HSN melakukan aksinya sejak 2012. Bahkan, kata Badar, ada sejumlah korban yang diperkosa lebih dari dua kali.

"Jadi setiap melakukan aksinya, pelaku ini memanggil korban ke dalam rumahnya. Di sana, dia (korban) dipegang tidak sadarkan diri, baru dibawa ke dalam kamar pelaku," katanya.

Menurut Badaruddin, sapaan akrabnya, modus membuka pengajian seks diberikan jauh-jauh hari sebelum beraksi mencabuli para santriwati.

Badaruddin yang juga kuasa hukum bagi korban ini mengatakan, salah satu modus lain yang dilakukan pelaku adalah membuka pengajian seks kepada santri yang menjadi targetnya.

"Yang jelas, pelaku sengaja buka pengajian seks itu kepada korban-korban yang dia bidik untuk dicabuli," tutur Badaruddin.

Dalam kajian seks itu, para santriwati yang masih di bawah umur itu diajar bagaimana cara berhubungan badan dengan lawan jenis.

  • Bagikan

Exit mobile version