Dedy yang juga Wakil Ketua Jaringan Geopark Indonesia itu mengungkapkan apresiasi kepada pemerintah baik pusat hingga daerah yang terus mensupport persiapan penilaian yang telah dilewati.
"Tentu ini sebuah pencapaian luar biasa bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep bersama Badan Pengelola Geopark. Ini adalah sebuah bentuk kolaborasi yang kita sudah gaungkan jadi prioritas pemerintah," jelasnya.
Ia juga kembali mengungkapkan proses yang telah dilaksanakan Badan Pengelola Geopark mulai saat proses inisiasi pada delapan tahun lalu sebagai Geopark Nasional hingga menyandang status UNESCO Global Geopark tahun 2023.
"Sejak diinisiasi 2015, kemudian 2018 kita menjadi Nasional Geopark, dan diusulkan oleh pemerintah sebagai kandidat geopark dunia pada tahun 2019, dan akhirnya setelah penantian panjang selama empat tahun kita menyandang status Geopark Dunia. Tentu ini sebuah kebanggaan buat Sulawesi Selatan karena ini menjadi perhatian dunia,"pungkasnya. (Rin-rls)