Setelah itu, wali kelasnya melaporkan ke ibu korban bahwa anaknya tidak masuk sekolah. Mendapatkan kabar dari wali kelas anaknya, ibu korban mengecek beradaan anaknya melalui GPS.
Melalui GPS tersebut, ibu korban mendapati anaknya sedang berada di Kabupaten Gowa. Dia pun meminta agar segera masuk sekolah.
"Setelah korban dihubungi oleh ibunya, korban kemudian berangkat ke sekolah dari sekolah itu dia tidak sempat masuk ke kelas tapi langsung naik ke lantai 8," tukasnya.
Di lantai 8, Ridwan menuturkan korban masih sempat komunikasi dengan ibunya. Hal itu dikarenakan sang ibu meminta bukti anaknya benar-benar di sekolah.
"Ibunya minta foto untuk buktikan kalau dia benar-benar ada disekolah tapi korban tidak mengirim foto, tak lama kemudian dia ditemukan sudah jatuh, hpnya juga hancur," kuncinya. (Muhsin/fajar)
Catatan Redaksi: Tindakan yang mengarah pada upaya mengakhiri hidup sendiri atau bunuh diri bukan solusi untuk menyelesaikan masalah. Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat. Segera cari bantuan untuk menemukan solusi terbaik.