“Semuanya telah melalui proses, kurasi, jelas, dan ketat untuk menerima penghargaan,” ujar Suharti. Secara teknis, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel, Ganjar Harimansyah menguraikan, terpilihnya Rahmaniar sebagai penerima Anugerah Merdeka Belajar dalam kategori Sosok Inspiratif sebagai guru dengan terobosan pembelajaran bahasa daerah terbaik merupakan kebanggaan bagi Sulawesi Selatan, khususnya Parepare.
“Ini berkah berturut-turut bagi Sulawesi Selatan yang mendapat penghargaan di bidang pelestarian bahasa daerah, yakni pertama Gubernur Sulsel, kedua Wali Kota Parepare, dan sekarang salah satu guru terbaik Parepare,” ungkap Ganjar, sapaan karib dia.
Dia menjelaskan, Anugerah Merdeka Belajar dalam kategori Sosok Inspiratif terdiri 19 orang dari kalangan sastrawan, seniman, guru, kepala sekalah, dan dosen. “Bahasa Daerah hanya dua orang yaitu Sulsel dan Bali,” imbuh dia.
Terkait prosedur terpilihnya Rahmaniar sebagai penerima penghargaan, Ganjar menerangkan telah berkesesuaian dengan pedoman dari Pemerintah Pusat. “Kami merujuk pada pedoman pusat. Setiap provinsi mengusulkan sekitar 10 sampai 15 orang. Untuk bidang pelestarian bahasa daerah, Balai Bahasa Sulsel mengusulkan 10 nama,” jelasnya.
Ganjar juga merinci kriteria yang dijadikan sebagai pedoman penentuan pemenang Anugerah Merdeka Belajar pada kategori “Guru dengan terobosan pembelajaran bahasa daerah terbaik”, yakni bahasa yang diajarkan merupakan bahasa yang mengalami kemunduran atau sudah terancam punah, inisiatif mengajarkan bahasa daerah datang dari dorongan pribadi, lamanya pelaksanaan inisiatif, media/inovasi pembelajaran yang dikembangkan, hasil pembelajaran yang sudah diperoleh, respons/reaksi (berupa dukungan untuk kolaborasi dan apresiasi) dari masyarakat tutur bahasa tersebut, dan kriteria lainnya.