"Kami juga menilai karyanya, terutama karya tulis yang terpublikasi, baik karya tulis ilmiah maupun karya tulis kreatif," detail pria berkulit putih ini.
Penghargaan bagi guru bahasa daerah ini merupakan kali pertama yang digelar oleh Kemdikbudristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mendukung Merdeka Belajar Episode ke-17 yaitu Revitalisasi Bahasa Daerah.
"Tujuan Anugerah Merdeka Belajar adalah untuk memberi apresiasi dan penghormatan kepada para sosok inspiratif. Anugerah ini adalah bentuk dukungan penuh pemerintah untuk menginspirasi kita menjadi sosok yang bisa memberi manfaat baik untuk lingkungan kita," harap Ganjar.
"Guru-guru bahasa daerah di Sulsel perlu sosok inspiratif, khususnya untuk guru-guru bahasa daerah. Rahmaniar yang juga ketua Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI) Sulsel layak untuk dinominasikan, terutama aktivitasnya untuk mendorong guru bahasa daerah terus berinovasi dan “tidak malas bergerak” untuk maju," lanjut dia.
Dia berharap, Rahmaniar dapat memotivasi guru bahasa daerah lain lebih inovatif dan percaya diri, baik melalui kegiatan MGMP maupun PPBDI.
Selain Anugerah Merdeka Belajar, Kemdikbud juga menyelenggarakan Karnaval Merdeka Belajar yang dihadiri ribuan pendidik dan peserta didik serta komunitas.
Tak terlupa, podcast atau siniar para sosok Inspiratif juga dilakukan untuk berbagi praktik baik, serta ziarah ke makam KH Dewantara.
Dalam penganugerahan itu, Rahmaniar didampingi Kepala UPTD SMP Negeri 2 Kota Parepare, Hj Nasriah, Kepala Bidang Kebudayaan, Ninik Harysani, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Jumiati. (*)