"Kami juga pergi dan melihat LNG dari tempat pemadatan dinamis yang telah diselesaikan. Dan mereka baru mulai melakukan rekayasa geotek yang lebih detail. Yang pasti, point utama dari ini adalah kita menggunakan gas LNG untuk sumber energi dan menjadikan kita penghasil emisi karbon terendah kedua di Indonesia setelah smelter serupa di Sorowako," tambah Matt.
Kunjungan ini juga sekaligus untuk menyelaraskan sejumlah aspek antara PT Vale dengan mitranya. Salah satunya mengenai penerapan Kaidah Keselamatan Kerja yang baik yang menjunjung tinggi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di semua lingkup.
Matt menekankan pentingnya menciptakan ruang yang aman bagi pekerja dan selalu mengingatkan segenap rekan-rekan di lapangan untuk menjunjung tinggi safety culture dan keamanan dalam bekerja.
"Selalu ada ruang untuk berbenah. Hari ini kami mengunjungi area kantor baru, asrama, kantin dan tentu melihat banyak perbaikan yang bisa dilakukan. Mitra kita, sangat menerima dan tentunya ingin belajar dan berkembang bersama Perseroan. Kita memiliki banyak pekerjaan kedepan dengan melibatkan kedua belah pihak dan bekerja sama memastikan bahwa kita menciptakan tempat kerja yang aman," jelas Matt.
Pada kunjungan ini, Matt juga sekaligus menutup Program Vacational Training Pelatihan Operator Excavator dan Driver Dumptruck Batch pertama. Sebanyak 19 orang warga lokal yang berasal dari dua desa pemberdayaan PT BNSI di Site Sambalagi, yaitu Desa Sambalagi dan Were'ea mengikuti pelatihan ini.
11 di antaranya telah diterima bekerja di perusahaan kontraktor Site Sambalagi yakni PT Karya Inovasi Jaya Abadi (KIJA). Sebagai informasi, program vacational training dilaksanakan untuk mendorong peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal agar mudah terserap bekerja di industri manapun.