“Alhamdulillah ini merupakan kebanggaan kita bersama, seluruh masyarakat Barru khususnya para petani di Kabupaten Barru yang begitu gigih membangun bidang pertanian.
Karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak baik KTNA, para penyuluh maupun para petani yang telah bekerja keras dalam bingkai semangat Yassiberrui”, kata bupati Barru.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kab Barru Ir. Ahmad yang turut mendampingi Bupati, secara tehnis menguraikan bahwa sebagai gambaran, sejak tahun 2020 sampai 2022 selama Pandemi Covid-19 hanya sektor pertanian yang tumbuh positif sehingga berdasarkan angka BPS maka produktivitas yang di capai tahun 2020 sebesar 0.7 Persen. Tahun 2021 sebesar 5.7 persen dan Tahun 2022 sebesar 14.67 persen khususnya komoditi padi.
Menurut Ahmad, berdasarkan penilaian Kementan RI maka Kab Barru dianggap daerah penyangga pangan karena Program LTT meningkat dari tahun ke tahun sehingga IP relatif meningkat yaitu IP 100 menjadi 200 menjadi 300 bahkan ada 400.
“LTT tahun 2020 seluas 21.746 ha. Tahun 2021 seluas 23.674 ha sedang tahun 2022 seluas 24.974 ha. Program inovatif yang di nilai adalah aplikasi teknologi pemanfaatan benih unggul.
Pemupukan dengan metode VUTS serta pengelolaan pola tanam yang produktif”, ujarnya. (humas IKP)