Daerah yang rawan kekeringan dan rawan pangan menurut Mendagri, akan menyebabkan produksi menurun, sehingga perlu kerjasama dengan dinas-dinas pertanian di daerah. Dalam hal ini juga dibantu oleh TNI dengan berkoordinasi dengan TNI AD, AL, dan AU.
Kemudian, ada beberapa komoditas harga barang jasa yang relatif terjaga, tapi juga ada komoditas yang perlu mendapatkan perhatian.
Misalnya telur ayam, daging ayam ras, jagung diimbau untuk jangan naik terlalu tinggi, agar tidak memberatkan masyarakat dan konsumen.
"Tolong dimonitor daerah masing-masing, dan distabilkan jika harga naik terlalu tinggi. Termasuk antisipsi jelang Hari Raya Idul Adha, persediaan hewan qurban karena demand akan naik," tuturnya.
Sebagai negara produsen, Mendagri menoleransi kenaikan harga pada berbagai komoditas yang menyebabkan inflasi. Sebab, hal ini dapat menjaga kesejahteraan petani dan peternak.
Meski demikian, Mendagri mewaspadai potensi kenaikan harga komoditas itu yang terlalu tinggi dan berlangsung terus-menerus.
“Kalau kenaikan harganya masih dapat ditoleransi, mungkin pemerintah masih bisa kendalikan. Intinya, kami tidak ingin memberatkan masyarakat,” ucapnya..
Dari bulan Juli 2022 hingga Mei 2023, lanjut Mendagri, laju inflasi di Indonesia terus terkendali. Meski sempat berada di angka 6 persen, laju inflasi berhasil menurun secara bertahap.
Tito menuturkan, saat ini, angka inflasi mencapai 4 persen. Angka ini merupakan yang terendah sejak Juli 2022. Menurutnya, capaian ini diraih berkat kerja keras bersama, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun stakeholder terkait.