Tambahnya, memang ada korban penculikan yang selamat, dan bahkan bergabung dengan Gerindra, namun untuk mereka yang tewas bisa jadi lebih banyak.
"Prabowo sendiri diberhentikan oleh dewan kehormatan militer. Antara lain akibat aksi penculikan tersebut," sebut dia.
Lebih lanjut kata dia, Prabowo juga diduga terlibat dalam pembantaian warga sipil ketika terlibat operasi militer di Timor-Timor.
"Buat saya kejahatan HAM seperti itu sama sekali tidak boleh dilupakan," tandasnya.
Kedua, hubungan Prabowo dengan keluarga Cendana Presiden ke-2 Indonesia Soeharto juga menjadi catatan Armando.
"Buat saya, potensi kebangkitan keluarga Cendana adalah kemungkinan yang tidak bisa diabaikan begitu saja," ucapnya.
"Mereka berusaha kembali melalui parpol-parpol baru. Walupun gagal. Tapi mantan istri Prabowo, Titik Soeharto akan maju jadi Caleg dari Gerindra," sambung dia.
Armando menuturkan, keluarga Cendana masih punya kekayaan berlimpah. Dan, bayangan untuk kembali ke pusat kekuasaan Indonesia layak diperhatikan secara seksama.
"Bila ini terjadi, kita pada dasarnya membuka pintu lebar-lebar bagi kembalinya korupsi di Indonesia," imbuhnya.
Selain soal keluarga Cendana, Armando juga menyoroti ketidakstabilan emosional yang dimiliki Prabowo. Sebab, Prabowo dikenal sebagai tokoh nasional yang tidak mampu mengendalikan emosi.
"Sudah banyak beredar cerita bagaimana dia menghajar bawahannya secara fisik untuk alasan sederhana," kata dia.
Keempat, kedekatan Prabowo dengan kelompok-kelompok pro negara Islam dan pro khilafah juga patut diperhatikan.