Selain ekosistem, lanjut dia, ada juga interkoneksi transtelektualitas, yaitu intelektual yang memiliki dimensi variatif yang menghadapi perbedaan zaman. Ini adalah upaya untuk menjadi intelektual yang memiliki ragam literasi, agama, budaya, informasi teknologi, serta kemanusiaan.
"Oleh karenanya, mari kita mendukung kegiatan ini. Dan berharap apa yang dikonferensikan bisa dipublikasikan. Dipublikasi terakreditasi dan indeks internasional," pungkasnya.
Terpisah, Ketua Panitia ICOSIS 2023 Program Pascasarjana UINAM, Dr Misbahuddin, mengatakan rata-rata peserta dalam kegiatan yang dilaksanakan, didominasi mahasiswa S3. Namun, tidak sedikit juga mahasiswa S2.
"Karena tujuan lain daripada kegiatan ini, selain memberikan wawasan global terhadap mahasiswa, juga dalam rangka untuk memberikan pengalaman forum intenasional kepada mahasiswa pascasarjana kita," ujarnya.
"Bahwa kita ingin punya mahasiswa program pascasarjana sebagai ikon univesitas harus memiliki itu. Makanya tidak tanggung-tanggung kita kerjasama dengan beberapa kampus baik yang ada di Europa maupun Asia," kuncinya.(Muhsin/Fajar)
