Kedua, peningkatan produktivitas komoditas perkebunan ekonomi berbasis dan agroforestri dengan praktek berkelanjutan.
Ketiga, pengembangan industri hilirisasi berbasis alam menjadi produk bernilai tambah.
Keempat, jasa ekosistem. Kelima, ekowisata. Dalam kesempatan ini, ragam portofolio komoditas lestari, produk-produk UMKM lestari, dan konsep pitch di model ekonomi restoratif Sulawesi Tengah disajikan.
“Jika kita bergotong-royong, model ini bisa dikembangkan menjadi model ekonomi restoratif dalam konteks cagar biosfer yang membuktikan bahwa dalam lingkungan bisa dijaga secara konsisten dan masyarakatnya betul-betul sejahtera,”ungkap Irwan.
Ia juga percaya bahwa pendekatan ini bisa menjadi jawaban bagi tantangan krisis iklim, ancaman krisis pangan, air dan isu kemiskinan yang sedang kita hadapi bersama.
Menurut dia, Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam ini akan menyajikan ragam portofolio bisnis dan investasi dengan pendekatan inovasi basis alam yang dikembangkan Provinsi Sulawesi Tengah lewat kabupaten Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Poso dan Kota Palu serta kabupaten anggota LTKL lainnya secara bertahap dengan asistensi Kementerian Investasi dan para mitra.
“Pada rangkaian acara hari ini, Bapak Ibu peserta akan mendapat kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pelaku usaha hilirisasi, petani dan pekebun komoditas yang hari selanjutnya akan dilanjutkan dengan berkunjung ke beberapa lokasi produksi komoditas dari kopi, kakao, bambu, hingga vanili,”imbuhnya.