FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Upaya menggerakkan ekonomi dan menjaga kelestarian alam tidak dapat dilakukan dengan praktik bisnis konvensional.
Percepatan pertumbuhan ekonomi pasca perlambatan akibat Covid-19 dan bencana alam di Kabupaten Sigi, dan Provinsi Sulawesi Tengah membutuhkan pendekatan baru yang dapat melindungi lingkungan dan juga mensejahterakan masyarakat.
Hal ini yang mendasari Provinsi Sulawesi Tengah bersama dengan Kabupaten Sigi berkolaborasi untuk menyelenggarakan “Forum Bisnis dan Investasi Pertama Tentang Inovasi Berbasis Alam untuk Menggali Peluang Ekonomi Restoratif dengan di Cagar Biosfer Sulawesi Tengah.”
Forum ini mempertemukan para investor lokal dan internasional, pemimpin bisnis, pemerintah daerah, mitra pembangunan dan perwakilan masyarakat untuk mendiskusikan peluang investasi di cagar biosfer.
Juga mengeksplorasi kekayaan alam ini dapat ditransformasikan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Gubernur Sulawesi Tengah, Ma'mun Amir dalam sambutannya yang disampaikan oleh Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Sulteng Fahrudin Yanbas mengatakan Sulawesi Tengah memiliki Cagar Biosfer Lore Lindu yang merupakan rumah bagi banyak spesies flora dan fauna unik.
Sulawesi Tengah juga memiliki cakupan hutan yang luas yakni sekitar 64 persen dari total luas daratan.
"Ini membuat daerah kami memiliki kekayaan sumber daya alam, ekosistem dan keanekaragaman hayati yang melimpah,"bebernya.
“Potensi ini perlu terus digali dan dioptimalkan pemanfaatannya agar memberikan manfaat yang optimal untuk masyarakat,”jelasnya.