Capaian akses air minum dan sanitasi di Sulsel pada tahun 2022, masih memiliki gap hingga pada tahun 2024 dimana berdasarkan hasil data BPS provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022 akses rumah tangga terhadap air minum layak di Sulawesi Selatan baru mencapai 91.96%, termasuk akses melalui jaringan perpipaan sebesar 25.15%.
Rendahnya akses capaian akses perpipaan tersebut menyebabkan sejumlah 36.77% RT di Sulsel menggunakan air kemasan atau air isi ulang sebagai sumber air minum.
Terkait sektor sanitasi, pada tahun 2022 capaian akses sanitasi layak di Sulsel sebesar 92.24% namun untuk aman pada 2022 hanya mencapai 12.92%. Gap antara layak dan aman masih sangat besar sehingga dibutuhkan upaya dan kolaborasi yang tepat untuk menutupi gap tersebut.
Trigeany Linggoadtmodjo, representatif dari USAID Indonesia, menyatakan, bahwa melalui USAID IUWASH Tangguh, USAID terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai target 100% akses air minum dan sanitasi aman, serta pengelolaan sumber daya air berketahanan iklim bagi masyarakat daerah dan perkotaan.
“Sulsel merupakan salah satu mitra utama provinsi prioritas untuk USAID IUWASH Tangguh. Bersama kita bisa mendukung 100% target air minum dan sanitasi aman pada tahun 2030 menuju Indonesia emas 2045” tambahnya.
Setelah Penandatangan dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) PY2 pada bulan Oktober 2022, maka sejak itu Program USAID IUWASH TANGGUH mulai melaksanakan kegiatan di 5 kabupaten/Kota mitra di Provinsi Sulawesi Selatan.
Dokumen RKT yang telah disepakati dan ditandatangani oleh para pihak baik dari Bappenas, Provinsi, Kabupaten/Kota dan USAID IUWASH TANGGUH adalah dokumen yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan di daerah.