Dosen Akuntansi PNUP Bantu Pengrajin Sutera di Sabbeta Kabupaten Soppeng Belajar Menyusun HPP

  • Bagikan

"Nah di tahapan ini petani dan pengrajin yang tergabung dalam komunitas pengrajin, sangat perlu untuk mampu untuk mengindentifikasi biaya yang dikeluarkan. Ataupun biaya yang harus ditanggung oleh petani dan penenun kain sutera, sehingga mereka mampu menghitung biaya produksi " tuturnya.

Setelah peserta ataupun mitra pengabdian mampu mengidentifikasi biaya produksi yang ada pada proses produksi, maka langkah selanjutnya adalah memberikan pelatihan.

"Kami lakukan dalam bentuk ceramah dan latihan dalam menghitung untuk menentukan harga pokok produksi, agar nantinya dapat melanjutkan pada kegiatan inti," tambahnya.

Pada pengabdian ini, kata Dedy warga harus kemampuan dalam menentukan harga pokok penjualan sutera oleh mitra. Setelah peserta mitra pengabdian ini mampu dalam menentukan harga produksi, maka selanjutnya adalah kegiatan ini pengabdian yakni pelatihan dalam penentuan harga pokok penjualan.

"Nah ini agar pengusaha, petani maupun penenun kain sutera tidak mengalami kerugian dalam penentuan harga jual serta harga jual yang ditentukan pun tetap memiliki daya beli yang baik oleh konsumen kain sutera," ucapnya.

Tak hanya itu, ada juga materi perhitungan Laba Usaha. Tujuan materi ini diberikan kepada mitra karena memberikan dampak positif bagi petani dan penenun usaha sutera.

"Ini agar memiliki motivasi untuk tetap bertahan, menjaga keberlanjutan usaha kain sutera dari masa ke masa dengan mengetahui laba atas usaha yang telah mereka jalankan," ucapnya.

Luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat. Utamanya terhadap dasar-dasar ilmu akuntansi, khususnya akuntansi keuangan dan akuntansi biaya.

  • Bagikan

Exit mobile version