Mengejutkan! Ketua Bawaslu Mendadak Usul Penundaan Pilkada 2024, Pengamat Politik Ini Aneh..

  • Bagikan
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja. (Foto: JawaPos.com)

FAJAR.CO.ID - Pernyataan mengejutkan disampaikan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja. Saat tahapan pemilu telah berjalan, dia menggulirkan usulan penundaan pelaksanaan Pilkada 2024.

Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi kementerian dan lembaga negara yang diselenggarakan Kantor Staf Presiden (KSP) Rabu (12/7) lalu. Pernyataan tersebut lantas dirilis dalam keterangan tertulisnya kemarin (13/7).

Jika merujuk ketentuan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada dan kesepakatan bersama, pemungutan suara Pilkada 2024 akan digelar pada 27 November. Atau sekitar sebulan setelah pelantikan presiden hasil Pemilu 2024.

Bagja mengatakan, pelaksanaan pilkada yang beririsan dengan Pemilu 2024 memunculkan banyak kerawanan. Sebab, tahapan pilkada berbarengan dengan tahapan pemilu. Bahkan, pemungutan suara hanya sebulan pasca pelantikan presiden.

"Pemungutan suara pada November 2024 yang mana Oktober baru pelantikan presiden tentu dengan menteri dan pejabat yang mungkin berganti," ujarnya.

Dari aspek keamanan, rentetan waktu tersebut sangat rawan. "Karena itu, kami mengusulkan sebaiknya membahas opsi penundaan pemilihan (pilkada)," imbuhnya.

Di sisi lain, pilkada serentak juga punya tantangan keamanan. Sebelumnya, lanjut Bagja, pengamanan pilkada dilakukan secara kolektif.

Dia mencontohkan, saat ada gangguan keamanan di pilkada Makassar, ada pengerahan dari aparat di daerah sekitarnya. "Kalau Pilkada 2024 tentu sulit karena setiap daerah siaga yang menggelar pemilihan serupa," ungkap sarjana hukum dari Universitas Indonesia itu.

  • Bagikan