FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam membuka peluang pemberian gelar profesor kehormatan bagi mantan Menteri Pertanian sekaligus Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Andi Amran Sulaiman.
Amran dianggap layak karena pengabdiannya sebagai menteri pertanian dinilai sukses menyelesaikan tantangan bidang pangan seperti beras, jagung, cabai, bawang merah dan lain sebagainya.
Amran juga melakukan reformasi mental SDM (sumber daya manusia) Pertanian, bersih-bersih kantor, dan penertiban aparatur.
Amran adalah insinyur pertanian jebolan Universitas Hasanuddin Makassar. Dia juga menamatkan Program Doktor Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin pada tahun 2012 lalu.
Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini pernah menjadi direktur di PTPN XIV Sulawesi.
Selama mengomandoi Kementerian Pertanian (Kementan) periode 2014-2019, Andi Amran berhasil mewujudkan kedaulatan pangan sekaligus mengangkat harkat dan martabat kesejahteraan petani Indonesia.
Kebijakan Amran kala itu betul-betul pro kepada petani, pro pada produk pangan dalam negeri dan dikenal sebagai Menteri anti-impor.
Husain Syam menyampaikan, gelar profesor kehormatan adalah gelar guru besar yang diberikan kepada setiap orang dari kalangan non akademik yang memiliki kompetensi yang luar biasa.
"Saya kira Pak Amran sudah layak juga diberi gelar profesor kehormatan. Saya kira itu bukan hal yang sulit karena UNM siap memberikan gelar itu kepada Pak Amran," tutur Prof Husain saat menyampaikan pidato sambutan di Pengukuhan Guru Besar Kehormatan kepada Nurdin Halid, di Ball Room Menara Pinisi, UNM, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Senin (17/7/2023).