FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kandidat Bakal Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mengaku heran dengan munculnya wacana penundaaan Pilkada Serentak 2024.
IAS menyatakan jika Pilkada Serentak 2024 diundur maka secara otomatis masa jabatan pemerintahan yang dipimpin oleh orang-orang yang tidak memiliki legitimasi juga akan diperpanjang.
"Kalau diundur, saya tidak tahu berapa panjang ini pemerintahan dipimpin oleh orang-orang yang tidak memiliki legitimasi.
Bayangkan misalnya kalau mundur sampai dua tahun lagi, berarti ada Plt (pelaksana tugas) yang bisa menjabat 4 tahun," ucap IAS ditemui fajar.co.id di Universitas Negeri Makassar (UNM), Senin (17/7/2023).
Menurut IAS, jabatan Plt tidak melegitimasi sebuah perjuangan seseorang untuk memiliki jabatan itu melalui proses pemilihan umum (Pemilu).
Lebih lanjut mantan Wali Kota Makassar ini menegaskan usulan soal penundaan Pilkada 2024 tidak ada urgensinya sama sekali.
Sehingga ia berharap agar Pilkada 2024 tetap digelar sesuai jadwal awal pada November 2024.
"Kemudian ditundanya Pilkada ini tidak ada urgensinya. Apalagi kalau Pemilu pada Februari ini berjalan lancar. Tidak ada keraguan lagi untuk menunda Pilkada," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, usulan penundaan Pilkada Serentak 2024 disampaikan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam Rapat Koordinasi Kementerian dan Lembaga Negara yang diselenggarakan KSP pada Rabu, 12 Juli 2023.
Bawaslu berpandangan opsi penundaan Pilkada Serentak 2024 patut dibahas karena pelaksanaannya beririsan dengan Pemilu 2024 dan terdapat potensi terganggunya keamanan serta ketertiban. (*)