“Bendungan ini layak jadi percontohan baik untuk milik swasta maupun milik pemerintah. Bendungan Vale ini bisa dijadikan contoh dari segi ketaatan dari inspeksi besarnya, ketaatan tindak lanjut hasil inspeksi besarnya, bukan hanya dalam rangka memenuhi aturan saja, tetapi mengamankan aset mereka. Tak hanya itu, tata Kelola bendungan PT Vale sangat bagus” sebutnya.
Sementara, Kepala Balai Teknik Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Duki Malindo mengatakan, pengalaman PT Vale selama puluhan tahun beroperasi tercermin dari implementasi operasi dan pemeliharaan keamanan bendungan-bendungannya. PT Vale, menurut Duki lebih maju secara inovasi, teknis, dan non-teknis.
“Saya rasa apa yang dilakukan PT Vale layak menjadi percontohan dalam hal mengelola sumber daya energi utamanya bersumber dari air. Secara lingkungan baik. Kalau dibandingkan dengan yang lain, yah patut dijadikan percontohan di Indonesia bahkan luar negeri. Sejauh ini saya baru lihat yang terbaik di sini,” ungkap Duki.
Duki yang juga Sekretaris Komisi Keamanan Bendungan ini mengungkapkan,, nantinya hasil inspeksi besar ini akan dirapatkan bersama untuk menghasilkan rekomendasi ke Menteri PUPR untuk perpanjangan izin.
“Aspek penilaian mulai dari keamanan, situasi, administrasi, dan monitoring. Intinya performance bendungan secara keseluruhan. Jika sudah memenuhi seluruh aspek tersebut, maka akan dikeluarkan surat rekomendasi dari Menteri,” ungkapnya.
Kunjungan Komisi Keamanan Bendungan didampingi sejumlah leaders PT Vale dari Departemen Energy and Logistics antara lain Manager Hydro DAMS & Surveillance Anom Prasetyo, Senior Engineer Civil and Hydro DAM Survei Abdul Muis, dan Supervisor Operation of Hydro Plant Operation Irwan Nukuhaly.