"Ini nantinya cenderung akan menghasilkan hasil terjemahan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan berdampak negatif bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan," tuturnya.
Oleh sebab itu, dengan inisiatif kegiatan ToT ini, diharapkan akan menghasilkan para trainer atau pengajar yang nantinnya mereka akan memiliki keahlian dalam kegiatan serupa di masa datang.
Kegiatan ini akan diupayakan secara berkelanjutan, Hal lain yang perlu diperhatikan sehubungan urgensi training ini yang berskala internasional. Mereka yang dihasilkan dari Training ini, nantinya dapat menerbitkan hasil terjemahan mereka.
"Terutama buku-buku yang sangat dibutuhkan dalam proses akademik maupun non akademik di Malaysia dan dalam kapasitas sebagai penerbit internasional," tuturnya.
Prof Dr. drg Harun Achmad dari LP2M Unhas bersama teamnya drg Fuad Ph.D dan beberapa dosen dari UNM diantaranya Dr Irsyad Dachri SH.,MH dan Dr Laelah Azizah M Hum.
"Kami mengimbau pada institusi pemerintah atau akademik dan penerbit yang ada di Sulawesi Selatan untuk menggunakan kesempatan emas ini," tutur Prof Dr. drg Harun Achmad.
Sebab kata Prof Harun, kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Nopember tahun ini agar mereka nantinya dapat memiliki penerjemah ahli (certified translator).(*)
