FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Produksi pertanian di Kabupaten Sinjai terancam menurun akibat fenomena elnino. Atas dasar itu, langkah-langkah antisipasi mulai dilakukan agar hal tersebut tidak terjadi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sinjai, Kamaruddin mengatakan, elnino di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Sinjai diprediksi terjadi pada bulan Agustus hingga September.
Kondisi ini akan berdampak terhadap kurangnya pasokan air akibat kekeringan yang terjadi. Oleh karena itu, pihaknya mulai melakukan inventarisasi pompa yang sudah dibagikan kepada kelompok tani maupun brigade.
Pompa tersebut nantinya akan dimobilisasi ke wilayah yang terdampak elnino. "Sekarang kami inventarisasi pompa dan kami akan terapkan sistem mobilisasi ke lokasi terdampak, agar bisa memenuhi kebutuhan air," bebernya, Selasa (25/7/2023).
Selain itu, Pemkab Sinjai lanjut Kamaruddin melakukan pengadaan 26 pompa yang akan dibagikan kepada kelompok tani. Kendati demikian, dia berharap agar masyarakat bisa memanen sebelum terjadi elnino.
"Petani di beberapa kecamatan bisa panen sebelum elnino melanda sesuai prediksi, yang baru menanam sisa Sinjai Barat dan Sinjai Borong tapi di sana ketersediaan air mencukupi, " tambahnya.
Salah seorang petani di Kecamatan Sinjai Selatan, Bahtiar meminta dinas terkait untuk memberikan perhatian serius atas fenomena ini. Terutama bagi mereka yang menanam dengan mengharap air hujan atau sawah tada hujan.
"Tidak terjadi saja elnino kadang kami kesulitan mendapatkan air, apalagi kalau fenomena ini melanda, kami masyarakat kecil hanya bisa berharap dari pemerintah," kuncinya. (sir)
