Penamatan Ke-3, Pesmadina Mewisuda 117 Mahasantri, Diharapkan Jadi Ulama yang Intelektual

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pesantren Mahasiswa KH Djamaluddin Amien (Pesmadina) Unismuh Makassar menggelar Haflatu Takhriij At-Tholabah wa Huffazh Al-Qur'an (Penamatan, Pelepasan Mahasantri/Wati, dan Wisuda Tahfizh) di Aula FKIK Unismuh Makassar, Sabtu, (29/7/2023). 

Dalam sambutannya, Wakil Rektor IV Dr. KH Mawardi Pewangi berharap agar ibadah para mahasantri tetap dijaga meski nantinya sudah tidak lagi tinggal di pesantren.

Dia pun meminta para orang tua untuk tetap mengawasi anaknya saat di rumah. Dan tetap menjalin komunikasi dengan Pesmadina.

“Salat jemaah tetap dijaga. Kalau di asrama baca Al Qur'an, salat lail, puasa Senin Kamis. Anak kita yang sudah keluar dari pesantren tetap diawasi. Sekali-kali diajak ke pesmadina. Tetap ada komunikasi. Kalau perlu ada grup,” kata Mawardi Pewangi.

Khusus untuk putri, dia memberi pesan khusus untuk tetap menjaga auratnya dimana pun berada.

“Perbaiki akhlaknya apalagi putri. Mungkin di kampus auratnya terpelihara, setelah keluar akhirnya sudah mulai tidak terpelihara,” imbuhnya.

Ketua Aslama, Irwan Badilla yang hadir secara langsung menyampaikan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) hingga saat ini sudah memiliki 52 asrama. 

Dia lalu memuji kualitas Pesmadina Unismuh Makassar di depan para hadirin. “Kualitas di Makassar ini paling tepat. Dan selalu kita ingin tampilkan,” ujarnya.

Irwan Badilla berharap agar Pesmadina menerapkan sistem integrasi mata kuliah.

“Kalau ada integrasi mata kuliahnya mudah-mudahan. Saya berkepentingan karena ingin membuat contoh. Jadi kalau pas betul ada, kalau nggak bisa empat, dua SKS, nggak apa-apa. Yang penting nilainya dari kita. Jadi kekuatan pembinaan kita nanti lebih kuat,” tuturnya. 

  • Bagikan

Exit mobile version