Sejalan dengan pelaksanaan Kegiatan ini, oleh nya itu sudah tentu ada asa dan semangat yang akan diteruskan untuk masa depan. Acara ini harus dijadikan mometum kesadaran bersama terhadap keberadaan sejarah Kerajaan Balusu di masa lalu.
Selain itu juga menjadi wahana untuk memelihara dan melestarikan berbagai nilai kearifan lokal yang masih relevan sampai saat ini dan tentu acara ini akan mampu menumbuh kembangkan kebersamaan semua dalam semangat Yassiberrui.
Suardi Saleh juga memaparkan berbagai indikator pembangunan Barru terlihat antara lain PDRB meningkat dari Rp 8,10 TRILYUN pada tahun 2021 menjadi RP 8,50 TRILYUN pada tahun 2022. Kemudian PDRB perkapita meningkat dari RP. 43,43 JUTA pada tahun 2021 menjadi RP. 45,00 JUTA pada tahun 2022. Untuk pertumbuhan ekonomi meningkat dari 4,77 persen pada tahun tahun 2022 dan akan diprediksi mencapai diatas 5 persen pada akhir tahun 2023.
Prediksi dilatar belakangi oleh adanya kenaikan produksi pertanian dari 5,10% pada tahun 2021 menjadi 14,63% pada tahun 2022. Nilai capaian pertumbuhan ekonomi menjadikan Barru masuk 10 besar Pertumbuhan ekonomi se-Sulsel.Selain itu Indeks pembanguan Manusia meningkat dari 71,13 POIN pada tahun 2021 menjadi 71,53 poin pada tahun 2022 dan menjadikan Kabupaten Barru berada pada peringkat ke 8 dan masuk kelompok IPM tertinggi di Sulsel. Begitupun angka kemiskinan menurun
dari angka 8,68 persen pada tahun 2021 menjadi 8,40 persen pada tahun 2022.
Di akhir sambutan bupati Barru memberi inspirasi melalui pantun