Ia pula menyampaikan bahwa jadi pemimpin harus sabar dan senantiasa menjadi tauladan/panutan. "Jadi pemimpin harus sabar dan menjadi tauladan," imbuhnya.
Dengan demikian, Ustad Said pula berharap bahwa kedepan para pimpinan muhammadiyah senantiasa menjaga waktu.
"Tepat waktu malu terlambat, karena hal itu ciri orang yang beriman, iman dan malu selalu bersama, tidak ada iman bagi tidak ada malu, dan tidak ada malu jika tidak ada iman," tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan musyawarah cabang Muhammadiyah Biringkanaya ini Perwakilan Camat Biringkanaya, Pihak Polsek Biringkanaya, Babinsa, Anggota DPRD Makassar Hamzah Hamid, Anggota DPRD Makassar Andi Hadi Ibrahim Baso.
Hadir pula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Pimpinan Daerah Muhammadiyah/Aisyiyah Makassar, Pimpinan Cabang Muhammadiyah/Aisyiyah Biringkanaya, Pimpinan Ranting Muhammadiyah/Aisyiyah Se Biringkanaya, Pimpinan Ortom Se-Biringkanaya, Pimpinan Amal Usaha se-Biringkanaya, Para Warga dan Simpatisan Muhammadiyah/Aisyiyah se Biringkanaya.
Diketahui hasil rapat formatur Ketua Cabang Muhammadiyah Biringkanaya Drs. Arsyad, M.Pd.I, Sekretaris Subandi, M.Pd.
Kemudian PC Aisyiyah Biringkanaya Ketua Atika Paelori, Sekretaris Darmawati BM, Bendahara A. Padauleng. (rls)