FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Relawan Ganjar Pranowo, Guntur Romli menanggapi ihwal deklarasi Partai Golkar dan PAN kepada Prabowo Subianto sebagai capres untuk Pilpres 2024.
Menurutnya, ada skenario untuk mengeroyok Ganjar Pranowo dengan menggalang koalisi partai besar
“Ada skenario mengeroyok Ganjar Pranowo dengan menggalang koalisi parpol yang gemuk,” kata Guntur Romli yang merupakan Ketua Umum Ganjarian Spartan ini.
Namun, kata dia, Pilpres (Pemilihan Presiden) berbeda dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) di mana tokoh Capresnya yang sangat menentukan, bukan koalisi parpolnya.
Dia mengungkit Pilpres 2014 yang disebutnya enam parpol mengeroyok Joko Widodo (Jokowi) yang akhirnya tetap dimenangkan Jokowi. Menurutnya itu akan terulang di Pilpres 2024.
“Hal ini mengingatkan kita pada Pilpres 2014, waktu itu Joko Widodo ‘dikeroyok’ oleh gabungan 6 parpol, termasuk di dalamnya Gerindra dan Golkar. Namun Jokowi tetap menjadi pemenang Pilpres 2014. Untuk 2024 kita akan tetap membendung kembalinya kekuatan Orde Baru dan Dinasti Cendana serta perlaku kejahatan HAM masa lalu,” jelas Eks Kader PSI ini.
Dikatakan, selama ini sudah ada komunikasi antara pihak Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan dengan parpol-parpol tersebut khususnya Golkar dan PAN.
“Namun kami mendengar informasi adanya persyaratan-persyaratan yang bisa terjebak dalam ‘koalisi dagang sapi’ yang sarat dengan kepentingan temporal, sedangkan Ganjar Pranowo sendiri ingin membangun kerjasama antar partai-partai yang berasas pada kepentingan rakyat yang tetap teguh pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, bukan dengan menekan siapa cawapresnya, berapa jatah menterinya dan lain-lain yang berorientasi pada kepentingan kekuasaan semata,” tuturnya.