Yulita berharap dengan kesadaran tentang kelainan ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencegahan perkembangan karies gigi pada anak di masa depan.
Sementara itu, Dosen Fakultas Kedokteran Gigi, drg. Yustisia Puspitasari, menyatakan melalui pendekatan inovatif ini, program PkM diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di seluruh negeri.
Yustisia menyebutkan ada beberapa tahap dari kegiatan PkM ini, seperti pada tahap II nantinya para dosen pengabdi akan menyelenggarakan seminar untuk memberikan edukasi mengenai perilaku makan yang benar serta perawatan gigi awal bagi anak balita.
" Mereka akan menggabungkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan telah relevan dan mudah diakses oleh masyarakat," sebut Yustisia.
Sedangkan pada tahap III, Yustisia menyatakan program ini akan ditingkatkan melalui pemanfaatan teknologi Virtual dan Augmented Reality. "Teknologi ini akan memungkinkan peserta untuk memahami dan menerapkan cara perawatan gigi anak secara lebih efektif dan interaktif," paparnya.
Yustisia menyatakan melalui kegiatan ini, yang ingin diperlihatkan adalah tentang komitmen Universitas Muslim Indonesia dalam memanfaatkan teknologi terkini untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan nutrisi anak, serta berkontribusi pada upaya pencegahan karies gigi (Early Childhood Caries) di masa depan. (*)