FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Program Magang Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang menjadi salah satu subprogram kegiatan Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang dilaksanakan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) sangat penting untuk mengembangkan dan meningkatkan usaha dalam menginternasionalisasikan bahasa Indonesia di manca negara. Mencermati minat dan antusiasme warga dunia mempelajari bahasa Indonesia yang cenderung bertambah jumlah peminatnya, program ini sangatlah tepat dilakukan.
Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Anshari, M.Hum. mengungkapkan pada saat memberi sambutan dan membuka kegiatan Penyusunan Panduan Magang BIPA pada Kamis siang, 24 Agustus 2023, di Hotel Gammara Makassar.
Prof. Anshari menambahkan bahwa Program BIPA bukanlah sesuatu yang baru di FBS UNM. Program BIPA di FBS UNM belum dikelola secara melembaga. Pada umumnya, dilaksanakan sesuai kebutuhan. Bahkan, belum ada program studi BIPA. Sementara jika ingin menginternasionalisasikan bahasa Indonesia, maka Program BIPA mesti dikelola secara profesional yang berorientasi profit.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Bahasa Kemendikbudristek telah memfasilitasi 146 lembaga di 29 negara. Sampai akhir tahun 2020, tercatat ada 355 lembaga penyelenggara Program BIPA di 41 negara dengan total 72.746 pembelajar. Data Kemenlu RI (Diplomasi, No.106, Tahun X), ada setidaknya 52 negara asing membuka Program Studi Bahasa Indonesia beberapa di antaranya: Inggris, AS, Australia, Maroko, Vietnam, Kanada, Jepang, Ukraina, Korea Selatan, Hawaii, hingga Suriname.