FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Selama ini, masyarakat belum memandang bahasa sebagai produk yang memilki prospek sebagai lahan bisnis yang dijadikan sumber penghasilan. Hal ini disebabkan pola pikir yang menganggap bahasa hanya sebagai alat komunikasi semata. Padahal, fakta menunjukkan bahwa banyak potensi lahan bisnis di industri kreatif di bidang kebahasaan.
Penegasan itu disampaikan Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Anshari, M.Hum. ketika memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan Workshop Wirausaha Bahasa sebagai rangkaian Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PPKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023 yang diselenggarakan penerima hibah dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) pada Kamis, 24 Agustus 2023, di Hotel Gammara Makassar.
Menurut Prof. Anshari, pola pikir masyarakat dan mahasiswa terhadap fungsi dan manfaat bahasa harus diubah. Bahasa harus dipandang bukan hanya sebagai alat komunikasi, melainkan juga sebagai produk barang dan jasa di bidang kewirausahaan. Karena itu, kita harus mendorong agar industri kreatif di bidang kebahasaan dapat berkembang dan diminati para mahasiswa agar kelak setelah lulus dari program studi PBSI dapat berkiprah di industri kreatif.
"Workshop Wirausaha Bahasa sangat penting dan strategis dalam mengimplementasikan visi dan misi UNM. Apalagi Rektor UNM telah menetapkan bahwa UNM merupakan kampus kewirausahaan. Untuk mendukung kebijakan itu, UNM terus memanfaatkan potensi aset yang dimiliki UNM agar dapat meningkatkan sumber pendapatan institusi," jelas Guru Besar FBS.