“Dalam kegiatan ini, kita ingin menunjukkan pada petani bahwa garam bisa diverifikasi menjadi garam beryodium dan garam spa yang memiliki nilai jual tinggi jika diolah dengan kualitas industri,’’ urai Chaerul.
Dosen yang terlibat dalam pengabdian ini masing-masing ketua, Muhammad Chaerul (Prodi Magister Rekayasa Infrastruktur Lingkungan), anggota Yusmanizar Ib. Hernald (Prodi Ilmu Komunikasi), Abdul Samad (Prodi Manajemen), dan Zulkifli (D3 Akuntansi), dengan empat mahasiswa serta bermitra dengan masyarakat petani tambak garam yang dikoordinir oleh Arfah Dg Jarre.
Sebagai narasumber selama pengabdian ini, Nur Alim Djalil (Prodi Ilmu Komunikasi) dan Irham Pratama (Teknik Kimia). (rls)