OJT Kegawatdaruratan Ibu dan Anak, RSUD Daya Makassar Tekankan Inovasi JAMPANGI

  • Bagikan
OJT Kegawatdaruratan Ibu dan Anak

Dengan adanya kegiatan ini di harapkan bisa berkontribusi dalam penurunan  AKI, AKB serta stunting dan adanya kolaborasi antar profesi (Dokter,  bidan, perawat) di FKTP juga FKTRL dalam  Penanganan Kegawat daruratan pada Maternal dan Neonatal.

Diketahui, kematian Maternal disebabkan juga oleh penyebab tidak langsung antara lain terlambat mengambil keputusan, terlambat merujuk, terlambat memberi tindakan serta terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak anak dan terlalu dekat jarak kehamilan.

Oleh karena itu diperlukan suatu peningkatan kapasitas dokter umum-bidan-perawat Puskesmas dalam penanganan kasus Kegawat Daruratan Ibu dan Anak di Rumah Sakit, sehingga pada akhirnya dapat berdampak pada penurunan AKI dan AKB.

Kegawatdaruratan Maternal merupakan kejadian berbahaya yang dapat mengancam jiwa akibat dari masalah kehamilan, persalinan, atau nifas. Contoh kasus kegawatdaruratan maternal : perdarahan , Hipertensi pada kehamilan , dll

Kegawatdaruratan Neonatal merupakan kejadian yang mengancam jiwa bayi baru lahir usia 0-28 hari. Kasus kegawatdaruratan neonatal meliputi: Asfiksia (Bayi lahir sesak/tidak menangis), Berat Badan bayi Lahir Rendah (BBLR), dan lain-lain.

Tujuan on the job training (OJT) kegawat daruratan ibu dan anak bagi dokter, bidan, dan perawat FKTP ke rumah sakit adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan Dokter, Bidan dan Perawat di Puskesmas dalam penanganan kasus kegawat daruratan ibu dan anak di RS, dimana untuk tujuan khusus ada beberapa.

Pertama, meningkatkan kapasitas dokter umum, Bidan, dan perawat dalam melakukan deteksi dini resiko yang dapat terjadi pada kehamilan, persalinan, dan nifas dan Bayi baru lahir

  • Bagikan