"Memang ada keterlambatan pembangunan. Tapi kita tetap optimis target pembangunannya bisa rampung ditahun 2024 dan bisa tercapai," katanya.
Diakuinya, minimnya anggaran yang dimiliki PT Angkasa Pura dan PT Wika sebagai pelaksana pengerjaan pembangunan dan perluasan bandara mempengaruhi progres pembangunannya.
"Ya karena kondisi keuangan memang sedang tidak menentu dan tidak baik,"akunya.
Meski demikian pihaknya tetap optimis pembangunan dan perluasan bandara tetap berjalan.
Apalagi kata dia, saat ini terminal selatan juga telah difungsikan sejak beberapa hari terakhir.
"Jadi itu artinya itu kita sudah selesaikan supaya yang lama bisa dibongkar. Intinya progres pembangunan terus berjalan dan pengerjaannya tidak terlalu nampak karena kebanyakan di dalam ruangan,"katanya.
Menyoal anggaran, kata dia, saat ini pihaknya telah menggelontorkan anggaran pembangunan perluasan bandara sebesar Rp1,2 triliun lebih.
"Anggarannya itu kan Rp2,6 triliun. Jadi masih butuh sekitar Rp1,3 triliun sampai Rp1,4 triliun," sebutnya.
Sekadar diketahui jika pembangunan perluasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin ini sudah dimulai sejak 2019 lalu. Dimana luasnya akan mencapai 166.000 meter persegi.
Setelah rampung, nantinya bandara yang awalnya hanya bisa menampung 7 juta penumpang per tahun kapasitasnya akan semakin luas dan bisa menampung sekitar 15 juta penumpang per tahunnya. (rin)