FAJAR.CO.ID, MAROS -- Proyek pembangunan perluasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin belum juga rampung hingga kini.
Padahal pembangunannya sudah dilakukan sejak 2019 lalu dan sempat ditargetkan rampung pada 2021 lalu. Namun akibat Covid-19 pengerjaannya pun sempat terhenti.
Hal ini pun menuai sorotan, sebab saat ini kondisi pengerjaannya dinilai lamban dan terkesan jalan ditempat. Sementara geliat pertumbuhan ekonomi dinilai mulai bangkit kembali pasca Covid-19.
Ketua DPRD Kabupaten Maros, H Andi Patarai Amir mengatakan pihak managemen bandara harusnya lebih serius melakukan pembenahan, dan tetap melanjutkan pengerjaan pembangunan perluasan bandara sebagai Bandara Internasional.
Dia menilai jika progres pembangunan di bandara jalan di tempat.
"Padahal pembangunannya sendiri telah dikerjakan sejak empat tahun lalu," ungkapnya.
Politisi Partai Golkar ini pun mengaku jika pihaknya cukup memahami kalau pembangunan dan perluasan bandara ini sempat terhenti diakibatkan pandemi Covid 19 lalu.
Hanya saja kata dia, hampir seluruh perusahaan sudah mulai bangkit sejak tahun 2022 lalu, termasuk bidang transportasi udara.
"Kami rasa, kondisi penerbangan sudah kembali normal sejak 2022 lalu. Tentu ini bisa menjadi tolak ukur jika pihak Angkasa Pura kembali beroperasi secara normal. Artinya sudah ada uang untuk kembali melanjutkan pembangunan,"ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, General Manager Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin, Wahyudi mengakui jika adanya perlambatan pembangunan perluasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.