FAJAR.CO.ID, PANGKEP-- Gubernur Sulawesi selatan(Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (Andalan) didampingi bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau(MYL) meresmikan pengoperasian mesin pengolahan sampah atau Refuse Derived Fuel (RDF).
Dikatakan ASS, RDF yang diresmikan ini merupakan yang kelima di Indonesia. RDF di Pangkep alat yang lebih efektif dan ramah lingkungan yang hasilnya langsung bisa dimaanfaatkan menjadi bahan bakar.
"Yang paling penting, ini bisa menyerap tenaga kerja, ramah lingkungan dan menghasilkan pendapatan Semen Tonasa dan Pemda,"katanya.
Pembangunan RDF ini lanjutnya, Pemprov memberikan bantuan keuangan tahun anggaran 2022 sebesar Rp15milyar dengan kapasitas produksi 30 ton perhari.
Proses pengerjaan RDF tidak sempai setahun, ASS berikan apresiasi kepada bupati Pangkep dan jajaran.
"Inilah yang diharapkan oleh Presiden Jokowi kepada kita semua. Kombinasi kami di daerah, melahirkan hasil yang lebih ramah lingkungan, tehnologi tepatguna, dan dapat menyerap tenaga kerja dan paling penting ubah sampah bernilai ekonomi,"jelasnya.
Bupati Pangkep, MYL mengatakan hadirnya RDF ini selain untuk mengatasi masalah persampahan juga untuk bahan bakar pengganti batubara.
"Kita tahu dampak batubara itu kurang bagus, semoga adanya RDF ini mengurangi penggunaan batubara. Bahkan Tonasa dan Pemkab Pangkep komitmen untuk menekan penggunaan batubara hingga zero,"katanya.
Selain peresmian pengoperasian RDF juga diluncurkan layanan angkutan laut Andalan KM Gandha Nusantara 03 yang beroperasi pada rute pelabuhan Maccini baji - Pulau Balang Lompo - Pulau Podang Podang - Pulau Sarappo Lompo - Pulau Gondong Bali Pulang Pergi.