FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sebanyak 200 orang relawan yang tersebar di pulau Sulawesi, Kalimantan dan Papua menghadiri Emergency Medical Team (EMT) IDI Sulsel.
Mereka ikut dalam simposium dan workshop Makassar Emergency Update-Medical Emergency and Disaster Response di Four Point bya Sheraton Hotel, 1-3 September.
Ketua Umum EMT IDI Cabang Sulsel, dr Ramli Yunus mengatakan Atas dasar itu simposium dan workshop ini dilakukan guna memberikan materi terkait penanggulangan kegawatdaruratan berupa pertolongan pertama, yang wajib dikuasai, bahkan oleh masyarakat non nakes.
Pesertanya kata dr Ramli yang tergabung dalam Makassar emergency update, mereka juga para relawan.
"Di Sulsel kegiatan semacam ini sudah dilakukan beberapa kali, hanya saja selain kegiatan workshop dan simposium sudah diadakan simulasi dengan mengumpulkan beberapa relawan dan berlatih bersama-sama.
Untuk pelaksanaan awal-awal dilakukan 3 hari. Hari pertama ada workshop kesehatan jantung dan haji. Hari kedua dan hari ketiga dilaksanakan simposium.
"Pelaksanaan workshop dan simposium EMT IDI cabang Sulsel ini, menghadirkan Kepala Pusat Kesehatan termasuk ketua umum EMT. Beliau memberikan semangat, pengetahuan dan skill kepada para peserta workshop," ucapnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat dan bencana di lingkungan perkotaan dan daerah yang berisiko.
Pemateri simposium EMT IDI Sulsel sekaligus Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, DR Sumarjaya mengatakan ada beberapa hal kegiatan pro bencana yang bisa dilakukan dalam rangka mengurangi risiko krisis Kesehatan