FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Pertunjukan musik atau konser kian marak di Makassar. Menghadirkan penyanyi dan grup musik dari luar kota.
Kegiatan demikian dinilai positif. Selain menghindarkan anak muda dari kegiatan negatif, juga memberi pemasukan untuk Pemerintah Kota (Pemkot).
“Itu salah satunya tanda Makassar maju, konser terkenal itu di sini. Makasar tujuan pertama. Anak muda kita antusias,” kata Wali Kota Makassar Danny Pomanto saat ditemui di Balai Kota Makassar, Senin (11/9/2023).
Meski begitu, tidak semua konser terlaksana dengan baik. Teranyar, konser bertajuk Bumi Fest Makassar gagal terlaksana.
Konser yang mulanya dijadwalkan pada 2 hingga 3 September itu rencananya akan dihelat di Pinisi Point Mall, Makassar. Tiket bahkan sudah terjual hingga 10.00 sebelum masuk bulan Agustus.
Namun saat tanggal 2 Agustus, pihak manajemen melalui Instagramnya @bumifest mengumumkan membatalkan konser itu. Kemudian menawarkan pengembalian tiket bagi yang telah membeli.
Buntutnya, Polrestabes Makassar menetapkan pihak event organizer (EO) berinisial MR (22) sebagai tersangka dugaan penipuan dan penggelapan. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Menanggapi hal itu, Danny menilai persoalannya ada di EO. Karena tidak punya kapasitas mumpuni menyelenggarakan konser.
“Itu mengenai EO nya. Makanya saya bilang pada EO, meskipun baek ini barang jangan sampai dia ambil uangnya orang baru lari,” ujarnya.
Kejadian demikian kata dia menjadi pelajaran. Karenanya ia melempar wacana akan dilakukannya akreditasi bagi EO.