FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pengurus Besar Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (PB IKAMI Sulsel) bersama dengan representasi mahasiswa anggota PB IKAMI Sulsel dari tujuh perguruan tinggi berbeda, yaitu Universitas Bung Karno, STIH Iblam, STT PLN, Universitas Insan Cita, dan Universitas Alazhar, dengan tegas menyatakan penolakan terhadap rencana penyerahan lahan tambang eks PT Vale Indonesia kepada PT Antam, anak perusahaan PT Mind ID, di Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (14/9/2023).
Fomatur ketua Umum PB IKAMI mengatakan bahwa rencana penyerahan lahan tambang ini telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan mahasiswa dan masyarakat lingkar tambang di Sulawesi Selatan.
PB IKAMI menyampaikan sejumlah alasan menolak rencana ini:
Kesejahteraan Masyarakat: Kami memperjuangkan agar manfaat dari tambang ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat lokal, termasuk peningkatan kesejahteraan dan pemberian peluang kerja yang adil. Hak-hak masyarakat ini harus dihormati.
Transparansi dan Keterlibatan Masyarakat: Kami mendesak pemerintah untuk menjalankan proses penyerahan lahan tambang ini dengan transparansi penuh dan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada wilayah mereka.
Dengan pertimbangan bahwa penyerahan pengelolaan kepada PT. Antam itu akan membunuh pengusaha lokal, selain itu PT. Antam dalam catatan kami selama ini telah mendapatkan pengelolaan konsesi lahan tambang dengan luas cukup fantastis yaitu seluas ± 454.000 Hectare tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang belum terkelola dan memberi manfaat signifikan, justru malah mengajukan lagi pengelolaan 3 blok tambang Eks Vale, semestinya PT. Antam fokus saja mengelola konsesi lahan yang dia miliki saat ini.