Ulfani yang menerima program bantuan modal usaha pada 2019 dengan jenis usaha telur asin merasa terbantu dengan program tersebut. Dulu, produknya dia buat dan dipasarkan sendiri.
"Setelah saya mendapatkan bantuan modal berbasis dusun dan rw sangat membantu saya. Saya sudah bisa mempekerjakan tiga orang untuk bisa membantu saya. seiring berjalannya waktu, usaha telur asin usaha ini bisa membiayai usaha yang lain saya membuat inovasi olahan telur. yaitu pembuatan abon telur," kata dia.
Di pembuatan abon telur, Ulfani juga mempekerjakan tiga orang yang berasal dari sekitar rumahnya. Total pekerjanya saat ini sebanyak enam orang. Bahkan produknya juga saat ini telah masuk dan dipasarkan di Bandara Sultan Hasanuddin sebagai oleh-oleh.
"Untuk pemasaran, sekarang sudah berjalan tiga tahun lebih dan sudah masuk dan dipasarkan di Bandara. Produk kami di bandara diterima dan laris manis," kata dia.
Ulfani mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan tersebut. Dia mengaku, sebelum ada bantuan itu usahanya berjalan stagnan. Namun setelah mendapatkan bantuan modal usaha berbasis dusun dan RW, dia juga memperoleh pelatihan dan bimbingan yang membuat usahanya menjadi lebih baik.
"Sebelumnya, usaha kami begitu-begitu saja namun setelah ada bantuan modal usaha, saya juga mendapat pelatihan dan dibimbing sehingga kami bisa menjadi lebih baik dan termotivasi. Kami juga berkat keberhasilan usaha kami sering dipanggil untuk menjadi pemateri," kata dia.
Selanjutnya, pelaku usaha konveksi yang merupakan penerima manfaat program bantuan modal usaha 2020. Sebelum memperoleh bantuan, dia hanya bekerja sendiri.