FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Eksistensi para pengusaha kuliner dan cloting di Makassar, kembali diperlihatkan lewat event Makassar cloting and kuliner festival.
Jejeran stand makanan dan pakaian milik UMKM dan berbagai distro serta usaha karya anak Makassar, event Makassar cloting and kuliner festival.
Event yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Makassar ini digelar di Benteng Rotterdam Makassar, Jumat-Minggu, 15-17 September.
Salah satu yang menarik perhatian dan berbeda dari yang lainnya, ada stand milik
Rappo Indonesia yang merupakan produk ramah lingkungan atau daur ulang dari sampah plastik.
Uniknya, Rappo menjual produk atau barang yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya, wide totebag, small totebag, wrislet, laptop sleeve, strap, shopper bag, mini sling bag, dan canvas slingbag.
Mengusung konsep upcycle, useful, dan unique, produk-produk yang diciptakan Rappo Indonesia menarik minat masyarakat. Tak hanya itu, ada motif khusus yang ditampilkan Rappo, diberi nama Niskala.
Founder Rappo Indonesia, Akmal Idrus mengatakan di Rappo ada Patton motifnya niskala, dominan dari daur ulang sampah warna merah, kuning dan biru.
Tiga warna tersebut memang yang dominan pada sampah plastik, sehingga warna ini yang dibuat lebih kepada motif menonjol.
"Paling banyak di request sama konsumen itu totbag. Kalau di event ini kita bawa sekitar 20 produk, kalau ada yang mau custume juga bisa," ucapnya.
Kata Akmal, dalam sebulan ia bisa menghasilkan sekitar 2000 produk. Ini dikerjakan oleh 13 orang karyawan yang rata-rata adalah perempuan dari pesisir.(*)
