DIKA FK Unhas Rintis Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Duta Asi Melalui Sistem Multi Level

  • Bagikan

Pelaksanaan pelatihan yang didampingi oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat DIKA FK UNHAS sebanyak tiga tahap.

"Ini kami lakukan sejak bulan Juni sampai September 2023, sehingga terbentuk 47 duta ASI berbasis masyarakat," ucapnya.

Ibu senantiasa berfikir dan merasa jumlah ASI nya tidak cukup. Ibu juga sering membangun berbagai argumentasi yang membenarkan apa yang dirasakannya, sehingga dirinya semakin yakin akan ketidakmampuannya memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Oleh karena itu Kendati demikian, perlu orang lain yang mendampingi dan memberi dukungan terhadap ibu tersebut dalam mengembalikan kepercayaan dirinya.

Ada yang disebut Kader Posyandu. Mereka pelaku sosial berbasis masyarakat yang memiliki perhatian terhadap kesehatan bayi dan anak balita.

"Seorang kader bekerja tanpa pamrih Dalam melaksanakan tugasnya seorang kader harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup," ucapnya.

Dana dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin, melaksanakan sebagai pioneer yang kemudian para kader tersebut mencari dan melatih kader/masyarakat lain.

Ini dilakukan secara berjenjang (multi level) sehingga didapatkan duta ASI yang banyak di kedua wilayah kelurahan tersebut.

Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan dan memberikan pernyataan positif akan manfaat dari pelatihan ini.

Selanjutnya diharapkan para duta ASI berbekal pengetahuan, keterampilan dan lembar balik sebagai media edukasi yang dibagikan dapat memotivasi para ibu menyusui agar mampu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.(*)

  • Bagikan