Ikon lainnya yang monumental adalah berdirinya Institut Teknologi BJ Habibie (ITH), sebuah perguruan tinggi negeri di Parepare yang dirintis Taufan Pawe sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2014, namun baru terwujud pada 2021 pada masa Presiden Jokowi. Kini ITH sudah menerima mahasiswa angkatan kedua dengan jumlah program studi (Prodi) yang terus bertambah setiap tahun.
Wali Kota Parepare dua periode ini juga mengulas upayanya meningkatkan PAD dan menggeliatkan ekonomi masyarakat. Lahirlah Teori Telapak Kaki, gagasan Taufan Pawe yang sudah diakui oleh Institut Bank Indonesia (BI).
Teori ini adalah memanfaatkan Parepare sebagai kota jasa yang minim sumber daya alam untuk mendatangkan banyak telapak kaki (orang), yang muaranya adalah kesejahteraan masyarakat.
Teori itu kemudian diperkuat oleh visi misi Taufan Pawe pada periode kedua pemerintahannya yakni menjadikan Parepare sebagai Kota Industri Tanpa Cerobong Asap dengan tiga pilarnya pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
Hasil dari upaya Taufan Pawe meningkatkan PAD berbuah positif, dari PAD yang diwarisinya hanya Rp37 miliar pada 2013, kini naik signifikan menjadi Rp169 miliar. Karena peningkatan PAD melampaui 200 persen itu, Taufan Pawe diganjar penghargaan oleh Mendagri.
Di ujung sambutan, Taufan Pawe mengulas tentang kondisi keuangan daerah yang diwarisinya mulai dari disclaimer atau tidak diakui kewajarannya, kemudian dalam tempo enam bulan dijadikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), dan hingga kini sudah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI.
"Hasil konsultasi saya dengan BPK saat itu, password untuk menjadi WTP sederhana, yaitu komitmen kepala daerah dan komitmen kepala SKPD," tegas Taufan Pawe.