FAJAR.CO.ID, SINJAI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian Inflasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia.
Rakor pengendalian Inflasi yang dipimpin Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir Balaw, ini dilaksanakan secara daring, dan diikuti jajaran Pemkab dan Forkopimda Sinjai dari ruang Command Center Sinjai, Selasa (3/10).
Pada kesempatan itu, Pemerintah pusat menyerukan agar pemerintah daerah menyiapkan strategi dalam penanganan inflasi, seperti tetap melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di daerah.
Menanggapi hal itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai, A. Ilham Abubakar, menegaskan akan menindaklanjuti perintah pemerintah pusat guna mengoptimalkan langkah – langkah pengendalian Inflasi di Kabupaten Sinjai, dengan melibatkan seluruh OPD maupun Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sinjai.
Mengenai hal itu pula A. Ilham menyebut penanganan Inflasi di Kabupaten Sinjai cukup terkendali, meski masih terdapat sejumlah komoditi yang harganya masih berubah-ubah hingga awal Oktober 2023.
“Kita bersyukur Sinjai masih dalam kategori Inflasi rendah dan dapat terkendali dengan baik. Memang sejumlah komoditi pernah naik dan alhamdulillah sudah kembali terkendali,” pungkasnya.
Kini kata dia, salah satu upaya Pemkab Sinjai untuk mengendalikan inflasi kedepan adalah menindaklanjuti Surat Edaran Pj Gubernur Sulsel terkait gerakan menanam cabai di rumah oleh ASN minimal 10 pohon cabai rawit, dimana harga komoditi tersebut yang paling sering naik.