Sedangkan, untuk wilayah yang tidak memiliki sumber mata air, pihaknya memberlakukan pengaliran air ke sawah secara bergilir dari proyek irigasi yang sementara dalam proses perbaikan.
“Kami sudah meminta kepada dinas terkait yang melakukan rehab irigasi untuk secara bergantian dilakukan pengaliran selama 3 hari kemudian 3 hari berikutnya direhab lagi, karena ini satu-satunya jalan supaya tidak gagal panen,” jelasnya.
Untuk tanaman Hortikultura, lanjut Waris, dampak kemarau panjang ini hanya menyebabkan tanaman cabe yang ada di desa Boto Lempangeng terancam gagal sekitar 10 are. Sedangkan di desa lainnya baik itu cabe, dan sayur-sayuran masih aman.
Di sektor perkebunan tidak berdampak dengan kemarau panjang saat ini. Bantuan tanaman pala yang telah diberikan kepada petani saat ini dalam kondisi aman. Sementara untuk kelapa genjah sebagian besar petani belum melakukan penanaman.
“Untuk buah pala yang sudah ditanam kondisinya aman. Sedangkan untuk kelapa genjah yang sudah dibagikan beberapa waktu lalu saat ini masih berada dipekarangan rumah kelompok tani sambil rutin disiram. Mereka tanam nanti ketika cuaca bagus,” bebernya. (rls)