Peran Wanita dalam Pendidikan di Era Kurikulum Merdeka

  • Bagikan

Pemenuhan atas pendidikan anak tidak hanya sekedar memberikan anak kesempatan untuk belajar serta disekolahkan melainkan peran Wanita dalam pendidikan dalam keluarga secara garis besar yaitu Wanita sebagai pendidik, bagaimanapun kesebukan Wanita pendidikan tidak boleh dilupakan. Selain itu juga Wanita juga sebagai pelindung dan pemelihara, Wanita ialah sebagai dasar dari pendidikan anak. Salah satu tugas nya itu membuat anak lebih dewasa dan mandiri, juga mngajarkan kepada anak mana yang baik dan mana yang salah, agar dalam keadaan zaman yang semakin berkembang pun si anak tetap dapat memilah mana yang baik mana yang salah.

Begitu pentingnya perkembangan partisipasi dari Wanita terhadap perkembangan dunia pendidikan, dan juga peningkatan pengetahuan bagi kelompok masyarakat kaum wanita, karena Wanita (Ibu) ialah “sekolah” bagi anak-anak mereka. Pendidik yang paling pertama dan utama dalam kerluarga, bahkan Wanita dapat menjadi indicator kekuatan sesuatu bangsa. Wanita tidak hanya peduli terharap dirinya saja, tapi juga pada anak-anaknya. Tuntutan perkembangan zaman dan teknologi membuat Wanita lebih bertindak kreatif dan inovatif untuk mempertahankan pendidikan di Indonesia agar menjadi efektif meskipun dengan adanya perkembangan zaman dikurikulum Merdeka. Dimana Wanita bisa beraktivitas lebih dari pada aktivitas yang di hadapi dalam kehidupan kerja lelaki, Wanita bisa membagi waktu dengan berbagai cara.

Seringkali perempuan dianggap remeh karena perempuan dianggap paling lemah, tetapi di era globalisasi perempuan bergerak paling depan dalam memerangi berbagai kegiatan terutama dalam bidang pendidikan. Seperti RA Kartini memiliki harapan penting bagi kaum perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang paling utama. Perempuan memiliki peran sebagai pusat keluarga dirumah dan menjadi pendidik bagi anak-anaknya, perempuan juga memiliki peran mulia dalam menjadi seorang pendidik karena dari perempuanlah akan terlahir anak-anak yang berakhlak dan berkarakter. Tidak mudah menjadi perempuan, mereka harus mempertahankan keterampilan, pengetahuan, dan kepercayaan diri mereka untuk menjadi seorang ibu, istri, dan pekerja dalam waktu yang bersamaan. Biasanya seseorang yang berpendidikan dan berinisiatif tinggi lebih produktif di tempat kerja.

  • Bagikan