WWF sendiri merupakan satu-satunya forum air global terbesar di dunia yang membahas isu air global dan membaginya dalam 3 proses yaitu proses tematik, proses regional, dan proses politik. Pada proses tematik, WWF mengeksplorasi enam proses tematik penting, yakni water security and prosperity, water for humans and nature, disaster risk reduction and management, governance, cooperation, and hydro-diplomacy, sustainable water finance, and knowledge and innovation.
Pada proses regional nantinya akan membahas mengenai pengelolaan air berdasarkan kebutuhan kawasan yang meliputi Mediterania, Asia Pasifik, Afrika, dan Amerika. Sedangkan pada proses politik akan berdiskusi mengenai permasalahan air global dengan para pemimpin dari berbagai level mulai dari head of states, ministerials, parliamentarians, basin authorities, hingga otoritas lokal.
“Pihak scientist itu memberikan science, informasi, pengetahuan. Namun, perlu peran politik karena jika hanya informasi, tapi tidak dijabarkan dalam kebijakan, tidak menjadi suatu political will, dan di setiap negara ya hanya berakhir di kertas atau di jurnal. Ini harus ter-eksekusi sampai menjadi kebijakan. Dari negara, kemudian diturunkan ke region. Perlu komando political will.”
Sebagai contoh, BMKG dapat mendeteksi dan memberikan informasi terkait anomali iklim. Pihaknya memprediksikan El Nino akan melanda Indonesia pada 2023 dan 2024, sehingga pemerintah dapat mengeksekusi langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi potensi dari kekeringan panjang sebagai dampak El Nino.