FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Aliansi Mahasiswa Peduli Konsumen (AMPUN) menggelar demonstrasi di Kota Palopo, Senin siang 16 Oktober. Mereka menuntut agar Pj Walikota Palopo untuk mencopot Direksi PAM-TM. Lantaran mereka menilai manajemen PAM TM idak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Jenderal Lapangan, AMPUN, Reski Halim menilai produksi air bersih tidak maksimal. "Pelayanan nyaris tidak ada. Pelanggan tidak menikmati air bersih di musim kemarau," kata Reski Halim dalam orasinya.
Dia menyebut, alih-alih PAM TM meningkatkan pelayanan, tetapi kenyataannya nyaris tidak ada upaya dari direksi untuk mempertahankan pelayanan terhadap pelanggan. Justru yang ada malah pelayanan semakin menurun. Kecuali pelayanan kepada direksi dan keluarganya.
Diperparah sulitnya, publik untuk mengakses informasi terkait layanan, rekrutmen karyawan, laporan tahunan, keuangan, laba rugi dan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah diaudit.
Padahal, PAM TM sebagai BUMD wajib terbuka menyediakan informasi ke publik, merujuk pada pasal 14 UU Keterbuakan Informasi Publik huruf a sampai n.
Sebagaimana diketahui, 2 tahun terakhir ini, atau sejak dilakukannya pergantian direksi dan dewan pengawas pada perjalanan akhir 2021 lalu, kita banyak mendengar keluhan dari pelanggan. Keluhan pelanggan itu dapat kita jumpai, secara langsung maupun melalui sarana media lainnya.
Penurunan pelayanan yang dimaksud yaitu seperti distribusi air ke pelanggan tidak kontinyu, tekanan air yang kerap tidak stabil pada setiap sambungan pelanggan, kualitas air keruh dan berlumut, ini kami duga tidak mengikuti standar produksi sesuai yang diatur oleh Permenkes.