"Mari kita manfaatkan dokumen smartcity yang telah disusun dengan berbagai pemikiran perencanaan yang komprehensif, kolaboratif, partisipatif, inovatif dan matang ini, tidak hanya sekedar menjadi dokumen belaka tanpa implementasi,"ajaknya.
Pada kesempatan itu, Partner kerja Amran Mahmud ini menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah memilih Kabupaten Wajo sebagai salah-satu dari pemerintah daerah di Indonesia yang mendukung kebijakan pemerintah pusat melalui program 100 smartcity dan sekaligus telah menunjuk tim ahli untuk mendampingi, sehingga nantinya akan menghasilkan 4 (empat) buah buku smartcity.
Sementara, Perwakilan Kementerian Kominfo RI, Febby Theresia Siahaan mengatakan, smart city ini tidak hanya berbicara tentang teknologi, tetapi ada 3 hal fokus utama yang menjadi perhatian, inovasi, integrasi dan kolaborasi.
"Smart City ini bukan hanya tugasnya Dinas Kominfo adakah tugas kita bersama-sama," ujar Febby Theresia Siahaan.
Dikatakan bahwa terpilihnya Wajo sebagai 3 kabupaten/kota dari Sulsel perlu diapresiasi karena tidak mudah pasalnya untuk lolos dalam smart City harus mengumpulkan banyak data.
"Kementerian Kominfo belum selesai tanggungjawabnya setelah Bintek ini, tetapi akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan masterpaln Smart City. Pada bulan Juni 2024 yang akan datang akan melakukan Evaluasi tahap 1,"jelasnya.
Hadir dalam penutupan Bimtek tersebut, Wakil Ketua DPRD Wajo, Andi Senurdin Husaini, Tenaga Ahli Penyusunan Dokumen Smart City Kabupaten Wajo , Irwan Sembiring dan Crista Fialdila Suryanto, Para Kepala OPD, Camat Tempe dan undangan lainnya.