"Saya lihat kata kuncinya ada air. Pertanyaannya, bagaimana mendapatkan air di masa kering," imbuhnya.
Wajo memiliki sumber air. Ia pun telah memerintahkan dilakukan upaya agar air yang ada di Danau Tempe mengaliri sawah-sawah petani. "Kita bisa lihat sekarang sawah-sawah petani kita sudah dialiri air," ungkapnya.
Ketua Dewan Pendiri, Andi Alimuddin Unde, menjelaskan, yayasan ini awalnya berbentuk paguyuban, lalu dilegalkan menjadi organisasi.
"Maka dibentuklah yayasan yang awalnya paguyuban. Agar kegunaanya lebih meningkat, diformalkan dengan legalitasnya. Maka dibentuk yayasan ini. Harapan kita, bisa melakukan aktivitas yang lebih fokus pada pendidikan, sosial dan budaya, keagamaan dan ekonomi," jelas Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) Universitas Hasanuddin ini.
Ia berharap kontribusi yang diberikan berkesinambungan dan memberikan kontribusi di Indonesia, khususnya Sulsel serta Wajo.
"Ini bukan lembaga adat, usianya juga baru dan belum setahun. Semoga bisa memberi kontribusi terhadap masyarakat. Seperti harapan Bapak Gubernur agar menjadi organisasi volunteer masyarakat, harapan kami juga ke sana," tandasnya. (selfi/fajar)