FAJAR.CO.ID, MAROS - Sebanyak 50 orang santri dari berbagai pesantren yang ada di Kabupaten Maros ikut dalam pelatihan kewirausahaan yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Maros, Senin, 23 Oktober.
Program Santripreneur ini dihadiri langsung oleh Pimpinan Baznas RI, Bidang Koordinasi Nasional, Achmad Sudrajat, Staf Ahli Bidang Sosial, Politik dan Hukum Kabupaten Maros, Prayitno, dan Ketua Baznas Maros, Andi Said Patombongi.
Pelatihan kewirausahaan ini digelar dalam rangka memperingati hari santri nasional dan merupakan program pertama di Indonesia Timur.
Dalam sambutannya Pimpinan Baznas RI, Bidang Koordinasi Nasional, Achmad Sudrajat mengatakan kalau santri harus menjadi momentum pergerakan bangsa. Salah satunya melalui kekuatan ekonomi.
"Santri menjadi bagian terdepan pergerakan, kita tingkatkan jiwa enterpreneur ship nya. Jadi lepas dari pesantren santri-santri harus memiliki modal mandiri secara ekonomi dan berkembang,"ungkapnya.
Dia pun mengapresiasi kegiatan Santripreneur ini.
"Kita tentu mensupport Baznas yang menggelar pelatihan kewirausahaan santri ini. Karena melalui kegiatan ini bisa meningkatkan perekonomian," katanya.
Dia juga mengatakan kalau tujuan utamanya yaknu mengubah mustahik (penerima zakat) menjadi muzaki (pembayar zakat). Kita mengubah mindset memberi lebih baik daripada menerima.
"Polanya dimulai dari Mustahik, nantinya akan di intervensi Baznas, kemudian akan diberikan program pendistribusian dan pendayagunaan. Nantinya kita harap bisa moving out poverty (keluar dari kemiskinan), dan moving out mustahik (keluar dari penerima zakat). Hingga mencapai tujuan akhir ialah menjadi pembayar zakat,"sebutnya.