FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Malicious software, atau yang biasa dikenal dengan malware, secara definisi merupakan perangkat lunak yang bekerja dengan memasuki sistem komputer tanpa izin sehingga dapat merusak jaringan dan server yang ada pada sistem komputer. Salah satu contohnya adalah virus trojan, jenis malware yang menyerang sistem komputer dengan menyamar sebagai program atau sistem operasional resmi. Sebagaimana namanya yang diadaptasi cerita peperangan Yunani kuno yaitu trojan horse, di mana prajurit Yunani menyusup ke dalam kota Troya dengan cara bersembunyi di dalam kuda kayu besar yang dikemas sebagai hadiah, virus ini biasanya dikemas berupa informasi yang kemungkinan akan dipercaya nasabah dan memiliki tautan yang seolah-olah tidak berbahaya untuk mengelabui korban.
Ciri-ciri handphone terkena virus trojan antara lain adalah perangkat menjadi lambat karena virus tersebut menghabiskan banyak sumber daya komputasi atau ruang penyimpanan. Kemudian, muncul aplikasi asing di perangkat secara tiba-tiba padahal sebelumnya tidak pernah dilihat atau diunduh korban. Selain itu, perangkat lebih sering mengalami crash dan freeze karena virus trojan sudah menguasai sistem komputer. Apabila ini sudah terjadi, penipu tidak hanya dapat mengakses dan mencuri data dan aset nasabah, tetapi juga merusak perangkat milik korban.
“Virus trojan memang dirancang untuk masuk tanpa disadari, dan merusak atau mencuri data milik korban. Maka dari itu, apabila Anda menerima SMS atau chat pada WhatsApp yang mengaku Danamon atau mengaku perwakilan dari Danamon dengan isi pesan berupa perintah klik sebuah link untuk memverifikasi data Anda sebagai nasabah, Danamon mengimbau untuk tidak klik link dari pesan tersebut. Jika ragu-ragu, lebih baik menghubungi call center kami,” ujar Andreas Kurniawan, Chief Digital Officer, PT Bank Danamon Indonesia Tbk.