Hanya saja, Budi Arie menilai salah satu tantangan terbesar dalam transformasi digital Indonesia adalah membangun masyarakat digital yang produktif dan positif.
"Padahal, transformasi digital yang tengah dicanangkan pemerintah dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, seperti peningkatan produktivitas, efisiensi, dan aksesibilitas" ujarnya.
Namun, Budi Arie mengingatkan, manfaat ini hanya bisa dicapai jika masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital secara produktif. Selain produktif, masyarakat digital juga harus positif.
“Kementerian Kominfo ini kan enabler, fasilitator dan regulator menuju transformasi digital. Prinsip kami harus inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan. Itu penting,” imbuh dia.
Pembangunan SDM
Untuk mendorong SDM yang cakap digital, Kominfo juga telah meluncurkan dua program pendidikan dan pelatihan di bidang digital, yaitu Digital Talent Academy (DTA) dan Digital Entrepreneurship Academy (DEA).
Kedua program ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang digital, yang akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Namun, Budi Arie mengingatkan, penggunaan teknologi digital juga harus dijaga agar tidak mengarah ke hal-hal negatif, seperti penyebaran ujaran kebencian, fitnah, dan konten negatif lainnya.
"Bagaimana bisa Indonesia yang sudah terkenal sebagai negara yang begitu santun, menjadi kebun binatang penuh sumpah serapah di ranah digital?” tanyanya.
Dia menambahkan, dari penelitian Microsoft, Indonesia menempati peringkat ke-29 dari 32 negara dalam hal penggunaan ruang digital yang tidak sopan.