Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia menggunakan ruang digital secara negatif. Salah satu faktornya adalah penggunaan akun palsu.
"Banyak sekali akun-akun yang menggunakan nama samaran, sehingga mereka bukan diri mereka sebenarnya," kata Budi Arie.
Faktor lain adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan ruang digital secara positif. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan ruang digital secara lebih teduh dan sejuk.
"Kita bukan negara digital barbarian," tegas Budi Arie.
Budi Arie mengatakan bahwa transformasi digital Indonesia adalah jalan panjang yang menantang. Jika semua pihak bekerja sama, maka transformasi digital menuju Indonesia Maju 2045 dapat diwujudkan.
Sementara itu menurut Executive Director Comsnets Representative ID, Ade Melita, salah satu kunci untuk mengakselerasi transformasi digital di Indonesia adalah dengan membangun banyak silicon valley di Indonesia.
"Kita bisa mulai membuat banyak silicon valleyharusnya karena negara kita kan luas nih, harusnya banyak silicon valley. Kita punya potensi itu,” ujarnya.
Ade mengatakan bahwa pembangunan silicon valleydi Indonesia harus dimulai dari pendidikan. Untuk itu pemerintah dan swasta perlu bekerja sama untuk membangun pusat-pusat pendidikan teknologi di berbagai daerah di Indonesia.
Sebagai informasi, isu mengenai transformasi digital juga akan menjadi pembahasan dalam diskusi bertajuk “How To Build Sustainable Infrastructures Through Automation and Digitalization”, yang akan berlangsung pada 8—10 November 2023 di Uluwatu, Bali.